Wawancara RRI dengan Dansatgas Pamtas Darat RI-Malaysia Yonif 621/Manuntung  

    Wawancara RRI dengan Dansatgas Pamtas Darat RI-Malaysia Yonif 621/Manuntung  
    Dengan Dansatgas Pamtas Darat RI-Malaysia Yonif 621/Manuntung Letkol Inf Deny Ahdiani Amir, M.Han saat wawancara dengan awak media

    Nunukan-Melalui Via Telepon RRI (Radio Republik Indonesia) Lakukan Wawancara Dengan Dansatgas Pamtas Darat RI-Malaysia Yonif 621/Manuntung Letkol Inf Deny Ahdiani Amir, M.Han.Kamis (25/08/2022)

    RRI : Selama 1 minggu menjalankan penugasan apa saja yg sudah dilakukan dalam menjaga perbatasan?

    Dansatgas : sementara dalam seminggu ini kami satgas pamtas masih menjaga titik titik yg menjadi kerawanan baik itu barang maupun para pelintas batas illegal

    RRI : Berapa jumlah personil yang menjaga titik-tikik rawan pelaksanaan satgas pamtas?

    Dansatgas : kami dari batalyon infanteri 621/mtg ada 450 personil dan kita tempatkan di beberapa titik di tiap-tiap pos yang berjumlah 16 pos, jumlah personil masing masing pos beragam sesuai kebutuhan ada yg 18 ada yg 20 hingga 30 orang

    RRI : apakah ada kegiatan patroli oleh personil satgas pamtas?

    Dansatgas : tentu saja ada disamping kami menjaga titik titik rawan tugas pokok kami sebagai satgas pamtas ialah menjaga patok perbatasan dan tentu melaksanakan patroli patok secara berkala 

    RRI : jadi ini sebenarnya bukanlah tugas yang mudah ya pak untuk menjaga perbatasan?

    Dansatgas : ini adalah tugas yang sangat mulia yang diberikan kepada batalyon infanteri 621/mtg

    RRI: bagaimana komunikasi dengan masyarakat di perbatasan?

    Dansatgas : respon masyarakat di perbatasan sangat positif dan diterima dengan sangat baik disambut dengan adat masyarakat setempat di tiap-tiap pos

    RRI : bagaiman kehidupan warga di sekitar perbatasan?

    Dansatgas : kehidupan warga sekitar perbatasan berbeda-beda di tiap daerah karena wilayah sektor kami mulai dari wilayah sebatik sampai dengan lumbis, untuk wilayah sebatik mayoritas warga adalah pengusaha untuk wilayah simanggaris hingga lumbis rata-rata adalah pegawai perusahaan

    RRI : apakah ada program khusus dari pihak TNI untuk pendekatan ke masyarakat?

    Dansatgas : tentunya ada, kami menyiapkan beberapa program unggulan yang merupakan kegiatan teritorial kami contohnya melaksanakan ketahanan pangan sesuai kebutuhan masyarakat setempat,   melaksanakan pengobatan massal secara door to door  kita juga melaksanakan mengajar di sekolah sekolah yang minim tenaga pengajar

    RRI : bagaimana program ketahanan pangan yang akan dilakukan?

    Dansatgas : tentunya Langkah awal kami ialah koordinasi dengan dinas terkait seperti dinas pertanian, dinas perkebunan kemudian kami mencari lahan yang bisa kita manfaatkan serta kegiatan tersebut kita laksanakan dengan penyuluhan contoh penyuluhan bagaimana caranya berkebun dan lain sebagainya oleh pers yang sudah dibekali ilmu-ilmu tersebut

    RRI: bagaimana dengan pelaksanaan pengobatan secara door to door bagaimana pendapat warga dengan adanya kegiatan tersebut dan penyakit apa saja yg sering ditemui di wilayah perbatasan?

    Dansatgas : tentunya warga sekitar sangat senang dengan adanya kegiatan tersebut, dan untuk penyakit yang sering ditemui sementara ini hanya demam dan mual-mual  karna kami belum terlalu lama menajalankan tugas di sini 

    RRI: apakah ada tim dokter yang dibawa oleh satgas ?

    Dansatgas : ada, dari 450 personil yang berangkat kami membawa 1 orang dokter dan di tiap tiap pos kami tempatkan prajurit tenaga medis 

    RRI : bagaimana dengan program tanaga pengajar yang bapak sebutkan tadi?

    Dansatgas : kami sudah membekali prajurit-prajurit kami  ilmu-ilmu bagaimana cara mengajar langsung dari kemendikbud dan disamping itu kami mengadakan penataran-penataran sehingga para tenaga pengajar siap 

    RRI : bagaimana sistem nya apakah datang ke sekolah atau mengumpulkan siswa dan kemampuan mengajar pasukan TNI apakah bisa di semua tingkatan seperti SD SMP SMA?

    Dansatgas : untuk sistem pengajaran kami datang langsung ke sekolah-sekolah dan sudah koordinasi dengan pihak sekolah yang memang membutuhkan tenaga pengajar, untuk tingkatan pengajar juga kami sudah siapkan prajurit-prajurit yang memang khusus mengajar ke SD khusus ke SMP dan Khusus ke SMA

    RRI : bagaimana respon anak-anak dengan prajurit TNI yang juga bisa mengajar?

    Dansatgas : tentunya anak-anak sekolah sangat senang dan antusias karna saat mengajar juga diajak bermain karana kita juga sudah mendapatkan pembekalan dari kemendikbud bagamaina agar menarik perhatian siswa 

    RRI : Apa yang bapak harapkan kedepannya sebagai penjaga perbatasan di wilayah perbatasan ini? 

    Dansatgas : yang saya harapkan adalah agar masyarakat tetap menjaga solidaritas dan nama baik bangsa jadi tidak ada lagi masyarakat di wilayah yang merasa tidak diperhatikan dan dengan adanya kami di sini yang peduli dan meyakinkan bahwa mereka juga merupakan warga negara Indonesia.(Penyon621/Mtg)

    nunukan
    Maskuri

    Maskuri

    Artikel Sebelumnya

    Satgas Pamtas Darat RI-Malaysia Yonif 621/Manuntung...

    Artikel Berikutnya

    Semarak Merah Putih Berkibar Di Perbatasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kodim 1710/Mimika Terima Wasev Bidang Bakti TNI TA 2024 Dari Sterad
    BAZNAS Maros Serahkan Donasi Untuk Imam Masjid, Guru TPQ, dan Pengurus Rumah Ibadah di Lanud Sultan Hasanuddin
    Kuatkan Jiwa Korsa, Bakamla RI Gelar Lomba Senam Garda Laut Indonesia
    Lanud Sultan Hasanuddin Bagikan Bantuan Sembako di Tiga Kecamatan Untuk Cegah Stunting
    Panglima TNI Hadiri Pembukaan Musyawarah Kerja Nasional IV MUI

    Ikuti Kami